EMBARANMEDIA.COM, FAKFAK – Kompostifa Fakfak mengelar Festival Sastra di Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat, yang bertempat di Gedung Koni Fakfak, Sabtu (26/10/2024).
Festival Sastra AksaRASA terdiri dari 2 bagian kegiatan yang saling terhubung, yaitu Workshop Penulisan Naskah Sastra serta Pesta Sastra dan Launching Buku Sastra.
Herawati Pare dalam sambutannya mengatakan, Workshop penulisan naskah sastra telah kami laksanakan pada bulan September lalu, yang dimana merupakan kegiatan pelatihan dan Inkubasi kepada calon penulis dan telah dihadiri oleh 34 peserta dari berbagai kalangan, diantaranya pemuda/mahasiswa, guru dan masyarakat umum yang memiliki ketertarikan pada dunia menulis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Narasumber workshop berasal dari kalangan profesional, yaitu Bapak Aan Mansyur yang merupakan seorang sastrawan profesional dan Bapak Wahyu Hidayat yang merupakan wartawan senior yang profesional. Kegiatan ini bertemakan Merajut asa ciptakan rasa di Tanah Mbaham-Matta,“ujarnya.
Herawati mengatakan, output dari kegiatan lni adalah lahirnya sebuah karya bersama peserta workshop dan masyarakat Fakfak dalam bentuk buku antologi sastra yang akan launching hari ini.
Sedangkan, Pesta Sastra dan launching buku sastra merupakan hari puncak dari Festival Sastra Aksarasa, berupa Perayaan Fakfak Bersastra yang dikemas secara meriah yangdapat diikuti dan dinikmati oleh banyak orang.
“Rangkaian kegiatan ini terdiri atas Bincang Sastra dengan sastrawan Timur Indonesia dan budayawan lokal, pemutaran Film dokumenter sastra Aksarasa, pentas sastra yang akan ditampilkan oleh bayak penampil anak muda Fakfak, penampilan Spesial sastrawan dan budayawan lokal dalam sastra timur berupa monolog khas Fakfak yang dikenal dengan istilah Nong Nong, serta launching buku antologi sastra yang ditulis oleh warga Fakfak,”jelasnya.
Selain kegiatan sastra, teman2 dari umkm fak-fak hari ini ikut berpartisipasi. Para umkm Fakfak ini hadir untuk memamerkan produk usaha kreatif mereka guna memeriahkan, memperkenalkan produk, meningkatkan pendapatan, dan memperluas jaringan bisnis.
“Kami panitia berharap semoga melalui kegiatan ini makin banyak orang yang mengenal dan tertarik pada sastra, serta mengembangkan dan melestarikan bahasa dan sastra khususnya di Kabupaten Fakfak,”kata Herawati.
Selain itu, Ketua Kompostifa, Saida Husna Wokas menyampaikan kegiatan ini sepenuhnya adalah kerja sama Kompostifa Dengan balai bahasa dan keputusan dalam menjalankan program ini sesungguhnya mau di bilang adalah sebuah lompatan yang sedikit berani.
“Karena kami Kompostifa sendiri selama kurang lebih sembilan tahun berkarya kami adalah komunitas yang bergerak dengan basis kerelawanan Serta bergerak dalam upaya-upaya pengembangan literasi,”katanya.
Lanjut Saida, isu terkait literasi ini sebagaimana kita ketahui terutama terkait literasi dasar di Fakfak sendiri itu Masi belum maksimal dan itu menjadi tugas kita bersama, bukan hanya pemerintah Tetapi juga semua elemen masyarakat.
“Kemudian mengapa sampai Kompostifa beranikan diri untuk mengajukan sebagai penerima bantuan program sastra karena kalau kita lihat untuk sastra sendiri itu tentu satu tingkat lebih tinggi dalam artian peningkatan literasi,”ujarnya.
Saida Husna dengan tegas menyampaikan, Kami melihat bahwa inofasi untuk kampanye pengembangan literasi itu perlu di lakukan dengan cara-cara yang baru dan estetik (indah), dan itu salah satu jalannya itu dengan sastra.
Selanjutnya, sambutan Pjs. Bupati Fakfak yang di wakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Mahmud Labiru menyampaikan bahwa atas nama pribadi dan pemerintah saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Serta ucapan terimakasih kepada komunitas muda positif Fakfak (Kompostifa) atas terselenggaranya festival aksarasa.
“Semogah festival ini mampu menjadi sarana untuk menumbuhkan semangat dan motivasi dalam upaya mengali serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya yang hidup dan tumbuh dalam kehidupan masyarakat di kabupaten Fakfak. Serta menumbuhkan minat untuk terus belajar mengembangkan sastra di kabupaten Fakfak,”ujarnya.
Mahmud mengatakan, upaya pelestarian seni budaya dan bahasa khususnya Sastra tentunya harus terus kita tingkatkan mengingat saat ini generasi muda kita Masi insecure pada budaya dan kesenian modern ketimpa mencintai budaya lokal dalam bentuk sastra Serta kesenian lainnya.
“Generasi muda kita sudah banyak meninggalkan seni dan budaya daerah yang menjadi warisan nenek moyang mereka sendiri yang mana dalam seni dan budaya daerah mengandung nilai-nilai luhur kehidupan yang bisa kita jadikan landasan dalam kehidupan sosial, kehidupan bermasyarakat baik dalam kepemimpinan, etika dan perilaku oknum kearifan lokal lainya baik melalui petuah-petuah maupun pesan-pesan kehidupan yang telah tertulis dalam karya sastra,”tandasnya.
“Saya mengajak semua pemangku kepentingan dan seluruh pihak-pihak terkait mari kita sama-sama melestarikan budaya dan bahasa yang ada di kabupaten Fakfak yang mana tujuannya agar memastikan bahwa kekayaan budaya lewat seni dan budaya mampu dilestarikan agar tidak terkikis dan hilang di terbawah arus perkembangan zaman,”pinta Mahmud Labiru.
Mahmud pun mengajak kepada seluruh orang tua, biarkan anak-anak mengekspresikan diri dengan memakai bahasa daerah masing-masing dan mari kita dukung terus kreativitas mereka terutama kecintaan akan bahasa dan sastra.
“Atas nama pemerintah saya melaunching buku dengan judul merajut asa menciptakan rasa di tanah mbaham Matta,”tutupnya.
Penulis : Risman Bauw
Editor : Redaksi Embaranmedia