EMBARANMEDIA.COM, FAKFAK – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan dan Mohammad Lakotani, kembali menegaskan komitmen mereka untuk melanjutkan dan mempercepat pembangunan di Papua Barat. Dengan mengusung jargon “DOAMU” (Dominggus – Lakotani untuk Masyarakat Unik), keduanya berjanji untuk memperkuat sektor-sektor krusial yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua Barat.
Dalam kampanye terbatas yang digelar di Fakfak pada Jumat (8/11), Dominggus Mandacan menyampaikan bahwa pembangunan yang telah dilakukan sebelumnya akan menjadi fondasi untuk program-program lebih besar di masa depan. “Kami berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan Papua Barat dengan pendekatan yang inklusif, mulai dari fasilitas ibadah hingga pemberdayaan tenaga kerja lokal,” ungkap Dominggus.
Dominggus dan Lakotani menyoroti pentingnya keberlanjutan pembangunan fasilitas ibadah untuk mendukung kehidupan agama dan spiritual masyarakat Papua Barat. Pasangan ini berjanji untuk terus meningkatkan fasilitas rumah ibadah bagi umat Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan Katolik, meski secara bertahap, sesuai dengan kemampuan anggaran daerah.
“Kami akan memastikan pembangunan fasilitas ibadah terus berlanjut, meskipun tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Kami akan melakukannya secara bertahap dengan memprioritaskan daerah yang membutuhkan,” ujar Dominggus.
Selain infrastruktur, pasangan DOAMU juga berfokus pada penguatan sektor tenaga kerja, khususnya bagi anak-anak asli Papua. Dominggus menceritakan perjuangan mereka dalam mengupayakan afirmasi pengangkatan tenaga honorer. Pada masa jabatannya, bersama bupati, walikota, serta DPR Provinsi dan Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB), mereka berhasil mengesahkan afirmasi untuk mengangkat lebih dari 8.100 tenaga honorer di Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Namun, Dominggus juga menyesalkan bahwa program afirmasi tersebut terhenti setelah masa jabatan mereka berakhir.
“Kami akan melanjutkan program afirmasi ini agar tenaga honorer dapat diberdayakan, dan pelayanan publik menjadi lebih efektif,”katanya.
Untuk menciptakan peluang kerja lebih besar, pasangan DOAMU juga memprioritaskan anak-anak Papua melalui program afirmasi khusus di sektor kepolisian dan TNI. Program tersebut mencakup penerimaan Bintara Polri melalui Noken Polri, serta Bintara Otsus TNI dan Sekolah Inspektur Polisi (SIP) yang diperuntukkan khusus bagi Orang Asli Papua (OAP).
Dalam upaya pemberdayaan ekonomi, Dominggus dan Lakotani juga memfokuskan perhatian pada pengembangan sumber daya manusia. Mereka telah mendirikan Balai Latihan Kerja (BLK) di Manokwari Selatan, yang bertujuan memberikan pelatihan keterampilan kepada pemuda Papua, khususnya bagi mereka yang putus sekolah atau menganggur.
“BLK ini menjadi sarana untuk menyiapkan pemuda-pemuda Papua agar siap terjun ke dunia kerja, terutama di industri-industri besar yang ada di Papua Barat,” jelas Dominggus.
Salah satu contoh konkret yang diungkapkan Dominggus adalah potensi kerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar seperti LNG Tangguh dan Pupuk Kaltim yang sedang berkembang di Fakfak.
“Kami akan memastikan anak-anak Papua mendapatkan pelatihan yang dibutuhkan agar bisa berpartisipasi dalam proyek-proyek besar ini,” tambahnya.
Pasangan DOAMU juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat.
“Kami ingin bekerja bersama bupati dan walikota, saling berbagi tugas untuk memastikan pelayanan terbaik sampai ke masyarakat,” kata Lakotani.
Dengan visi yang jelas dan langkah-langkah strategis yang telah disiapkan, pasangan Dominggus Mandacan dan Mohammad Lakotani optimis dapat membawa Papua Barat menuju masa depan yang lebih sejahtera dan berdaya saing.
“Kami berkomitmen untuk membangun Papua Barat yang lebih baik, di mana setiap anak Papua memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang,” tutup Dominggus.
Penulis : Risman Bauw
Editor : Redaksi Embaranmedia