Bupati Fakfak, Samaun Dahlan, menegaskan komitmennya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dengan memastikan program pengobatan gratis di Rumah Sakit Fakfak mulai berjalan pada April 2025. Hal ini disampaikannya saat melakukan kunjungan langsung ke rumah sakit bersama Wakil Bupati dan jajaran terkait.
Dalam kunjungannya, Samaun Dahlan menyoroti beberapa aspek penting yang harus segera dibenahi, termasuk kesiapan fasilitas, tenaga medis, serta ketersediaan obat-obatan. Ia menegaskan bahwa masyarakat Fakfak tidak boleh lagi membeli obat di luar rumah sakit.
“Semua obat harus tersedia di rumah sakit. Tidak ada lagi pasien yang harus keluar mencari obat,” tegasnya.
Bupati juga meminta manajemen rumah sakit untuk melakukan evaluasi terhadap sumber daya manusia (SDM) yang tersedia. Ia menyoroti pentingnya memastikan jumlah tenaga medis yang cukup, agar pelayanan tetap optimal.
“Pelayanan kesehatan adalah prioritas. Saya minta direktur rumah sakit untuk menganalisis beban kerja tenaga medis. Jika masih kurang, kita akan mencari solusi untuk menambah tenaga kesehatan agar layanan berjalan lancar,” tambahnya.
Selain memastikan pelayanan medis berjalan baik, Samaun juga menekankan bahwa rumah sakit harus memiliki standar operasional yang lebih profesional. Ia mengingatkan bahwa pengelolaan obat dan pelayanan pasien tidak boleh main-main.
“Kalau sampai ada permainan dalam pengadaan obat, akan ada tindakan hukum yang tegas,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Bupati Fakfak juga meninjau kesiapan fasilitas rumah sakit, termasuk Unit Gawat Darurat (UGD) dan ICU yang direncanakan untuk diperbaharui. Ia meminta agar ICU baru segera dibuat dan difungsikan dan anggaran untuk UGD baru disiapkan dalam tahun ini.
Ia berharap, dengan adanya peningkatan fasilitas dan sistem layanan kesehatan yang lebih baik, masyarakat Fakfak bisa merasakan manfaat nyata dari program kesehatan gratis ini.
“Kami ingin menunjukkan bahwa visi dan misi kami bukan sekadar janji, tetapi benar-benar untuk kepentingan masyarakat,” tutupnya. (EM/01)