EMBARANMEDIA.COM, FAKFAK – Pasar Barter Tradisional Mambuni-buni mempunyai sejarah panjang sebelum jaman Penjajahan Jepang.
Hal itu diungkapkan oleh Baltasar Hegemur, salah satu tokoh Adat Mbaham Matta saat diwawancarai wartawan embaranmedia.com di Pasar Mambuni-buni Distrik Kokas Kabupaten Fakfak Papua Barat, Jumat (28/03/2025) pagi.
“Pasar barter tradisional Mambunibuni ini kalau mau dilihat sejarahnya sudah ada dari sebelum penjajahan Jepang”ungkap Baltasar Hegemur.
Di sela-sela aktivitas pasar tradisional Mambunibuni yang begitu ramai, Baltasar Hegemur menjelaskan bagaimana proses awal mula sistem barter ini dimulai.
“Sejarah pasarnya sudah lama. Mulai dari nenek moyang kita. Awalnya China dan Portugis datang menggunakan perahu-perahu bot, menukar piring dengan kayu masohi, Damar, dan makanan. dari sinilah awal mula sistem barter dimulai,” Jelas Baltasar Hegemur.
Selain itu, Baltasar juga mengungkapkan arti kata “Peherangge” yang sering Ia teriak-kan sekitar pukul 08:00 pagi atau di pukul 09:00 wit jika pengunjung pasar terpantau ramai.
“Peherangge artinya mari kitorang tukar-menukar. Bahasa ini masyarakat dari pantai sampai gunung harus tahu bahasa ini. Bahasa ini saya sering teriak di sekitar pukul 08:00 atau pukul 09:00 jika pengunjung lagi ramai” Tutup Baltasar Hegemur, Jumat (28/03/2025) Pagi. Pasar Mambunibuni mempunyai sejarah panjang. Hal ini diungkapkan oleh Baltasar Hegemur, salah satu tokoh Adat Mbaham Matta.
Selain itu, Baltasar juga mengungkapkan arti kata “Peherangge” yang sering Ia teriak-kan sekitar pukul 08:00 pagi atau di pukul 09:00 wit jika pengunjung pasar terpantau ramai.
“Peherangge artinya mari kitorang tukar-menukar. Bahasa ini masyarakat dari pantai sampai gunung harus tahu bahasa ini. Bahasa ini saya sering teriak di sekitar pukul 08:00 atau pukul 09:00 jika pengunjung lagi ramai,”pungkasnya. (EM/IW)