Menu

Mode Gelap
Percepat Sertifikasi Bandara Siboru, Bupati dan Wabup Fakfak Temui KLHK Dandim 1803/Fakfak Tinjau Pendistribusian Program Makan Bergizi Gratis di Sekolah Bangkitkan Nasionalisme, Dandim 1803/Fakfak Hadir di Tengah Siswa SMA Negeri 2 Fakfak MPW Pemuda ICMI Maluku Apresiasi Terobosan Bupati SBT Usulkan 3.258 Formasi PPPK Paruh Waktu Yayasan Cahaya Timur Nusantara Indonesia dan Pemkot Tual Lepas 120 Santri Tahun Ajaran 2025/2026 Keluarga Besar Almarhum Hamis Rahareng Sampaikan Terima Kasih kepada Bawaslu RI, Provinsi dan Kota Tual

Konseling & Rohani

Ibadah Kontekstual GKI Imanuel Fakfak Angkat Nilai Persepuluhan

badge-check


					Ibadah Kontekstual GKI Imanuel Fakfak Angkat Nilai Persepuluhan Perbesar

EMBARANMEDIA.COM, FAKFAK – Jemaat Gereja Kristen Injili (GKI) Imanuel Fakfak menggelar ibadah Minggu dengan nuansa kontekstual etnik Fakfak, Minggu (27/7/2025) pukul 09.00 WIT.

Ibadah berlangsung khidmat dengan iringan musik keyboard dan lagu-lagu rohani serta Kidung Jemaat yang dinyanyikan dalam bahasa daerah Fakfak.

Ibadah dipimpin Pendeta FD. Maspaitela, S.Si, dengan mengangkat tema sentral Sinode GKI di Tanah Papua: “Persembahan Perpuluhan Membawa Berkat dan Keberhasilan”, merujuk

pada 2 Tawarikh 31:2–21.

Dalam khotbahnya, Pendeta Maspaitela mengajak jemaat merenungkan makna persepuluhan di tengah realitas hidup yang kian menantang, terutama akibat kenaikan harga kebutuhan pokok dan tingginya pengeluaran pendidikan di awal tahun ajaran baru.

“Apakah kita hidup dengan kekuatan kita sendiri, atau dengan kekuatan dari Tuhan yang memberi hidup dan berkat?” tanyanya dalam khotbah.

Ia menyinggung pergumulan banyak keluarga jemaat dalam mencukupi kebutuhan dasar sehari-hari, termasuk membayar cicilan pinjaman dan biaya sekolah anak-anak.

Dalam tekanan tersebut, sering kali muncul pertanyaan besar, “Tuhan, bagaimana mungkin aku memberi sepersepuluh dari pendapatanku, sedangkan yang 90 persen saja tidak cukup?”

Namun, menurutnya, esensi persepuluhan tidak terletak pada besar kecilnya nominal yang diberikan. Memberi, katanya, merupakan bentuk ibadah yang hidup, wujud kasih dan kepercayaan kepada Tuhan.

“Mereka yang memberi bukan karena mereka kaya, melainkan karena percaya bahwa Tuhan tetap mencukupkan,” ujarnya.

Merujuk pada kisah Raja Hizkia yang mengatur ulang sistem pelayanan umat Israel dengan menekankan kesetiaan dalam memberi sebagai bagian dari pemulihan rohani bangsa.

Lebih lanjut, Pendeta Maspaitela menekankan pentingnya pengelolaan persembahan secara transparan dan akuntabel sesuai tata gereja.

Ia menegaskan bahwa ketika umat taat dalam memberi, mereka akan menyaksikan cara Tuhan bekerja melampaui logika manusia.

“Bukan kehilangan, tapi justru membuka pintu berkat,” katanya, sambil mengutip Maleakhi 3:10 tentang janji Tuhan untuk mencurahkan berkat berkelimpahan bagi mereka yang setia memberi.

Ibadah kontekstual ini menjadi momen refleksi spiritual yang mendalam. Jemaat diajak untuk memberi dengan sukacita, bukan karena keterpaksaan, melainkan sebagai wujud cinta dan iman kepada Tuhan.

“Persepuluhan adalah bagian dari hati yang terikat pada Tuhan. Ia bukan beban, melainkan pernyataan iman,”tutupnya. (EM/PR).

Baca Lainnya

Amir Rumbouw Pastikan Festival Remaja Masjid dan FASI Digelar di Fakfak 2026

13 September 2025 - 13:40

Milad BKPRMI ke-48, Festival Remaja Masjid 2025 Jadi Wadah Silaturahmi dan Syiar Islam di Fakfak

13 September 2025 - 13:22

Bupati Fakfak Apresiasi Antusiasme Remaja Masjid di Festival BKPRMI

9 September 2025 - 15:33

BKMT Fakfak Gelar Safari Dakwah dan Tabligh Akbar Sambut Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H

22 Agustus 2025 - 13:04

Festival Remaja Masjid 2025 Segera Digelar, Remaja Masjid se-Fakfak Diajak Ramaikan Ajang Kreativitas Islami

21 Agustus 2025 - 15:37

Trending di Konseling & Rohani
WhatsApp
error:

https://sman1kadupandak.sch.id/data/

GB777

slot gacor

GB777

GB777

slot gacor

GB777

slot gacor

PG99

PG99

PG99

PG99

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

oklaro

Slot Gacor Slot Gacor