Menu

Mode Gelap
Jelang Penyaluran Bantuan Pangan Untuk Masyarakat, Pemkab Fakfak dan Bulog Gelar Sosialisasi Distribusi Makanan Bergizi Gratis di Fakfak, Dukungan Polri untuk Cegah Stunting Honorer Fakfak Audiensi Bersama BKPSDM, Bahas Kejelasan Formasi PPPK Tahap II Menag Buka Peluang Umrah dan Haji Lewat Jalur Laut: Lebih Murah, Lebih Terjangkau Adat Menyatu dengan Iman: Gereja Maghi Warnai Pembangunan GPI Eden Wagom Fakfak Polda Papua Barat Selidiki Tambang Ilegal Waserawi, Warga Diimbau Tetap Tenang

Jendela Parlemen

Muncul Hoaks Sinovac, Uji Klinis Diminta Segera Dirilis

badge-check


					Muncul Hoaks Sinovac, Uji Klinis Diminta Segera Dirilis Perbesar

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah segera memberikan penjelasan resmi hasil uji klinis tahap ketiga vaksin Sinovac agar masyarakat tidak panik. Pasalnya muncul hoaks bahwa vaksin Sinovac mengandung boraks, merkuri dan unsur babi, kendati isu telah dibantah oleh Manajer Lapangan Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 dari Universitas Padjadjaran (Unpad).

“Isu tersebut dapat membuat masyarakat bingung, panik bahkan bisa distrust terhadap pemerintah. Perlu segera ditangani agar tidak menganggu  program vaksinasi,” tegas Nettt melalui siaran pers yang diterima Parlementaria, baru-baru ini. Menurut Netty, pemerintah perlu untuk membangun kepercayaan masyarakat terhadap program vaksinasi melalui komunikasi publik yang antisipatif.

“Pemerintah harus segera  mengumumkan hasil uji klinis Sinovac secara transparan, akuntabel dan penuh kejujuran,” pinta politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) tersebut. Selain itu,  Pemerintah, lanjut Netty juga harus memiliki  kemampuan membangun komunikasi publik yang antisipatif, cepat dan akurat.

“Jangan sampai masyarakat lebih percaya pada info yang diperoleh melalui media sosial. Pemerintah harus menjelaskan kepada publik tentang informasi vaksin yang diklaim sebagai hoaks, serta pembuktian dari pemerintah secara kasat mata bahwa vaksin yang didatangkan bukan yang terpampang dalam foto dan berita hoaks yang beredar. Jangan sampai terjadi hal yang sama seperti RUU Ciptaker, di mana pemerintah membantah bahwa itu hoaks, akhirnya timbul kegaduhan tanpa ada penjelasan lebih lanjut dari pemerintah” lanjutnya.

Legislator dapil Jawa Barat VIII itu  juga meminta BPOM dan LPOM MUI agar segera menyelesaikan pekerjaannya. “Saya ingatkan bahwa dijanjikan hasil uji klinis diterima pada akhir Desember atau awal Januari. Segera umumkan tingkat keampuhan, material yang terkandung, efek samping yang mungkin timbul, serta kehalalan vaksin Sinovac dan vaksin lain yang sedang dalam masa uji klinis,” pintanya. 

Sumber : www.dpr.go.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dari Kopi ke Aksi: Dialog Pemuda Bersama Fachry Tura untuk Masa Depan Fakfak

8 Juni 2025 - 09:40

Wakil Ketua II DPRK Fakfak Temui DKP Papua Barat, Bahas Budidaya Udang Vanamei di Weri dan TPI

4 Juni 2025 - 08:46

Salim Alhamid Serap Aspirasi Warga, Persoalan Air Bersih dan Infrastruktur Mencuat

3 Juni 2025 - 18:53

Strategi Jemput Bola Dipakai Komisi I DPR Papua Barat Dalam Sikapi Efisiensi Anggaran

27 Mei 2025 - 08:20

Pekan Depan, Pansus DPRK Fakfak Panggil KPU dan Bawaslu Soal Penggunaan Dana Hibah Pilkada 2024

16 Mei 2025 - 13:26

Trending di Jendela Parlemen
WhatsApp
error: