Embaranmedia.com, Fakfak – Wakil Ketua II DPR Provinsi Papua Barat, Hi. Saleh Siknun, SE melakukan kunjungan dan silahturahmi di Asrama Putra Fakfak pindahan dari asrama kampung tiba-tiba dan Asrama Putri serta Mes Pemda diwaena bersama mahasiswa/i Fakfak yang ada di Jayapura sekaligus memberikan Bantuan sembako.
Menurutnya, saya diundang dalam acara pembukaan PON XX Papua dijayapura, untuk mengisi kekosongan waktu saya sempatkan diri mengunjungi dan bersilahturahmi bersama adik-adik mahasiswa/i Fakfak yang berada diJayapura Provinsi Papua.
Saya juga membawa bahan makanan untuk membantu mereka yang berada ditempat asrama dan Mes, ya untuk menambah mereka punya kebutuhan di dapur, “Kata Saleh Siknun kepada embaranmedia.com Via Telepon Seluler, Minggu (03/10/2021) Sore.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saleh Siknun mengatakan, dalam pertemuan itu ada beberapa hal yang mereka sampaikan terkait dengan status asrama yang berada dikampung Tiba-tiba, dana kesejahteraan yang mereka terima setiap tahun diberikan oleh Pemda dan bantuan dana pendidikan serta tentang pengembangan asrama Fakfak kedepan.
“Beberapa hal itu kita diskusikan, dan saya memberikan saran kepada mereka sehingga mudah-mudahan bapak Bupati Fakfak bisa secepatnya menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada diasrama Fakfak Jayapura, “Pinta Wakil Ketua II DPR Provinsi Papua Barat.
Lanjutnya, memang bantuan yang kami berikan tidak terlalu banyak tetapi harus ada bentuk perhatian dari kita yang kebetulan hadir di Jayapura, mereka juga ada sekitar 100 lebih mahasiswa Fakfak yang kuliah di Jayapura yang terbagi dibeberapa kampus baik itu di Uncen, Istj, Silas papare, dan beberapa kampus yang lainnya.
Wakil Ketua II DPR Papua Barat, Saleh Siknun melakukan Kunjungan dan Silahturahmi serta memberikan sembako kepada Mahasiswa/i Fakfak di Jayapura Provinsi Papua, (Foto: Istimewa).
“Saya minta ke mereka, sebaiknya setiap tahun itu dikirimkan data ke pemerintah daerah terkait dengan jumlah mahasiswa yang setiap tahun datang dan juga jumlah mahasiswa yang setiap tahun lulus, dan juga mereka juga tersebar dari beberapa kampus, harus punya database terkait dengan mereka ini berasal dari kampung mana. Mereka juga katakan bahwa setiap tahun mengirimkan laporan ke Pemerintah kabupaten Fakfak. Laporan ini juga bisa digunakan sebagai data base untuk memberikan bantuan pendidikan kepada Mahasiswa Fakfak yang berada dikota studi, ‘Jelasnya.
Ia menambahkan, saya juga berencana melakukan kunjungan dan silahturahmi bersama mahasiswa/i di daerah lain seperti kaimana, teluk bintuni dan wondama. Tetapi saya masih menunggu informasi keberadaan teman-teman dari kota studi tersebut.
“Insyaallah, sebelum pulang besok saya mencoba mampir ke asrama mahasiswa kaimana dan kalau ada kesempatan berikut saya akan melihat teman-teman mahasiswa dari Teluk Bintuni dan Teluk Wondama, “Kata Saleh Siknun.
Saleh Siknun menyampaikan pesan dan harapan kepada mahasiswa Papua Barat baik Fakfak, Kaimana, Teluk Bintuni dan Teluk Wondama agar tetap semangat untuk belajar dan optimis, harus menjadi kebanggaan orang tua. Walaupun ada bantuan atau dari pemerintah atau tidak, jangalah berkecil hati.
‘Harus tetap semangat, saya berharap pemerintah juga berlaku adil didalam memberikan bantuan-bantuan, kita dari provinsi juga mencoba untuk minta kepada Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat untuk melakukan pendataan jumlah siswa atau mahasiswa Papua Barat yang berada dikota Studi, walaupun pemerintah provinsi mempunyai kebijakan hanya memberikan bantuan kepada mahasiswa jurusan penerbangan dan kedokteran tetapi kita juga akan meminta pemerintah untuk membuka ruang untuk mahasiswa-mahasiswa yang lain agar mendapatkan bantuan dari dana Provinsi , “Ujarnya.
Tambahnya, ini juga harus kita duduk bersama antara Pemerintah Kabupaten dan Provinsi untuk menyelesaikan bantuan-bantuan kepada mahasiswa, karena sesuai dengan regulasi bahwa pendidikan tinggi atau perguruan tinggi menjadi tanggungjawab Pemerintah Provinsi, maka dari Pemerintah Kabupaten juga kesulitan memberikan bantuan.
“Harus sinkronkan dan bicarakan bersama sehingga teknisnya seperti apa, dan harus melakukan pendataan aset-aset Pemerintah. Sebagai contoh untuk asrama Fakfak pada saat yang ada dikampung tiba-tiba sampai saat ini masih berpolemik dan ini sangat merugikan adik-adik mahasiswa, saya berharap persoalan ini bisa terselesaikan Oleh Pemerintah Kabupaten dan bisa meminta bantuan dari teman-teman Pemerintah Daerah Provinsi Papua karena objeknya berada di Papua, Pungkasnya.
Ketika ditanya embaranmedia.com terkait alokasi dana otsus tentang pendidikan kedepan sehingga ada sharing dana dari bagian Provinsi dan Kabupaten seperti apa, Saleh Siknun menjawab, sharing dana harus dilaksanakan karena menjadi salah satu masukan dari masyarakat pada saat kita melakukan sosialisasi tentang penguatan untuk Undang-undang nomor 21 bahwa mahasiswa orang asli papua harus diberikan bantuan biaya pendidikan mulai dari Paud/TK sampai Perguruan tinggi.
“ini harus kita bicarakan, apakah dana pendidikan dikelola oleh kabupaten atau provinsi ataukah pembagiannya seperti apa, harus dibicarakan bersama, “Tambahnya. (EM/02)