Menu

Mode Gelap
Resmi Jadi ASN, Bupati Fakfak Ingatkan 794 CPNS dan PPPK Jaga Integritas Wisata Ubadari, Surga Tersembunyi di Fakfak yang Masih Menanti Sentuhan Serius MUI Fakfak Desak Penegakan Perda Miras Secara Tegas Dari Lahan Polsek untuk Negeri: Ketahanan Pangan Dimulai dari Kokas Warga Soroti Pengelolaan TPA di Fakfak yang Dinilai Belum Optimal Benahi Aset Daerah, BPKAD Fakfak Siapkan Langkah Strategis Lewat Sensus BMD

Budaya

Di Ambon, Bupati Fakfak Berikan Cenderamata Kepada Dua Raja Di Leihitu

badge-check


					Di Ambon, Bupati Fakfak Berikan Cenderamata Kepada Dua Raja Di Leihitu Perbesar

Embaranmedia.com, AMBON – Bupati Fakfak, Untung Tamsil, S.Sos, M.Si memberikan cenderamata berupa tifa tumor, tomang dan batik khas Papua kepada dua Raja di Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).

Dua raja dimaksud yakni Raja Negeri Hitu Messing, H. Ali Slamat dan Raja Negeri Hitu Lama, Salhana Pelu. Penyerahan cenderamata dilakukan di masing-masing rumah raja negeri setempat, Jumat (30/06/2023) sore.

“Saya kesini bukan dalam kunjungan dinas. Saya pulang untuk sholat Ied Adha di kampung kakek saya, sekalian soan ke Raja dan memberikan cenderamata ini,” kata Untung Tamsil kepada RRI Ambon yang berhasil di unggah media ini, Jumat (30/06/2023) malam.

Lebih lanjut Bupati Untung Tamsil menyampaikan, tomang, tifa tumor dan batik yang diberikan memiliki nilai dan arti tersendiri. Tomang adalah tas khas Fakfak atau wadah yang dapat dipakai untuk mengisi sayuran, ubi, uang, emas negeri dan lainnya. 

“Jadi ini menggambarkan kehidupan. Kalo tomang ukuran besar selalu digunakan untuk mengisi hasil-hasil hutan dan lainnya, sementara yang kecil untuk mengisi siri, pinang, uang ataupun emas,”Terang Bupati  yang terpilih lewat jalur independen itu

Sedangkan tifa tumor, lanjutnya, oleh masyarakat Fakfak menggunakannya untuk pengantar tarian Titir Tumor.

Tarian ini berupa ungkapan kerinduan akan damai. Biasanya tarian ini dibawakan oleh para wanita dalam acara-acara adat atau penyambutan tamu dengan kegembiraan dan keterbukaan. Tari titir tumor juga diiringi dengan lagu titir tumor yang berirama gembira dan semangat.

“Saya sekaligus memperkenalkan produk lokal masyarakat Fakfak. Ya siapa tahu, dari sini juga kedepan pemerintah negeri Hitu bisa memberdayakan masyarakatnya untuk membuat produk-produk lokal khas Hitu, yang nantinya diberikan sebagai cenderamata untuk tamu terhormat yang berkunjung ke sini,” harapnya

Ditempat yang sama, Raja Hitu Messing, H. Ali Slamat mengucapkan banyak terima kasih kepada Bupati Fakfak, Untung Tamsil.

“Saya bangga karena Pak Untung juga bagian dari anak adat Hitu. Ini luar biasa. Sekali lagi terima kasih,” ucapnya.

Hal senada juga diungkapkan Raja Hitu Lama, Salhana Pelu. Menurutnya, apa yang diberikan oleh Bupati Untung menjadi satu kebanggaan tersendiri bagi Negeri Hitu Lama khususnya. 

“Ini akan kita jaga. Dan semoga kelak bisa bisa dipakai untuk kegiatan-kegiatan yang membutuhkan tifa, misalnya kegiatan adat dan lainnya,” tukasnya. (EM/RRI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Prosesi Adat “Meri Totora” Awali Panen Pala di Kampung Wartutin

17 Mei 2025 - 07:15

Dewan Adat Mbaham-Matta Sukses Gelar Konferensi Wewowo Maghi, Demianus Tuturop: Terima Kasih Warga Fakfak

9 Mei 2025 - 14:30

Ribuan Undangan Tersalurkan, Sukseskan Wewowo Konferensi Maghi Dewan Adat Mbaham-Matta

6 Mei 2025 - 22:47

Saksikan Tradisi Pukul Manyapu di Negeri Mamala, Wagub Maluku Harap Jadi Agenda Pariwisata Nasional

8 April 2025 - 11:49

Bupati Fakfak Apresiasi Festival Budaya Buton di Kampung Kayu Merah

5 April 2025 - 19:04

Trending di Budaya
WhatsApp
error: