Embaranmedia.com, JAKARTA – Bertempat di Smesco Expo Convention Hall Bapak Dwi marhen Yono, S.STP, M.Si selaku Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Kemenparekraf RI) menutup seluruh rangkaian acara dalam Kegiatan Gebyar Wisata Nusantara 19 tahun.
Acara yang berlangsung pada tanggal 8-11 Juni 2023 diikuti oleh banyak peserta dari berbagai stakeholder dan daerah, baik dari segi pelaku usaha pariwisata maupun Dinas Pariwisata dari berbagai Provinsi dan Kabupaten/ Kota yang hadir.
Acara tersebut bertujuan untuk mempromosikan seluruh destinasi pariwisata yang ada di Indonesia agar para pelaku usaha pariwisata dan Pemerintah Daerah maupun instansi terkait dapat melakukan kerjasama demi mengembangkan dan memajukan pariwisata diberbagai daerah.
Gebyar Wisata Nusantara ke-19 tahun ini berlangsung sangat meriah yang juga diisi dengan kegiatan-kegiatan menarik seperti Table Top yang menarik sekitar 30 investor untuk memberikan kontak person agar dapat berkomunikasi secara lanjut, lomba Cosplay, serta kegiatan pelatihan Eco printing dan berbagai macam kegiatan menarik lainnya.
Acara ini ditutup oleh Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Kemenparekraf RI), Dwi Marhen Yono yang kemudian dilanjut dengan Penyerahan Cinderamata Oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Fakfak untuk Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI yang diwakili oleh Ibu Saoda Kasriani, S.STP selaku Kepala Bidang Pariwisata pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Fakfak.
Cinderamata ini sebagai salah satu bentuk simbol promosi Kabupaten Fakfak kepada Kemenparekraf RI dalam mengembangkan Pariwisata di Kabupaten Fakfak.
Adapun yang di tampilkan pada stand Disparbud Fakfak antara lain kuliner/ekonomi rumahan masyarakat (kue khas, manisan, sirup pala, abon)
– kebiasaan lokal (pinang dan pandoki (rokok tradisional berbahan tembakau asli dan daun Nipah/Sinara sbg wadah)
– Kerajinan tangan, Tifa, gantungan kunci berbagai bentuk meniatur sda Fakfak, Tomang (tas tradisional berbahan pandanu), topi budaya dri kulit kayu dihiasi miniatur bulu kasuri, baju tradisional berbahan kulit kayu, dan baju peradapan setelah mengenal kain
– potensi budaya dengan informasi berbentuk video dan brosur diantaranya 6 jenis ikan potensial new spesies dan 3 ikan purba yang ada didalam kawasan Konservasi Taman pesisir Fakfak, yang mana juga memiliki potensi pariwisata bawa air, pantai dan mangrove yang sangat tinggi serta gugusan pulau dan Potensi wisata birds watching (cendrawasih, kasuari dll ada jg potensi Walabi, kus-kus dan satwa lainnya) serta potensi jenis wisata lainnya.
Selain itu, DisParBud Fakfak dalam mengembangkan ekowisata mulai gencar mengikuti berbagai ajang seperti API Surga tersembunyi pantai toran Fakfak di Taman Pesisir Teluk Nusalasi Vanden Bosch menjadi juara 3 tingkat nasional, ajang ADWI Kampung Ugar di Taman Pesisir Teluk Berau di Fakfak menjadi harapan 4 tingkat Nasional, dan sekarang Fakfak kembali mengikuti ajang GWN Expo yg diselenggarakan dari tanggal 8-11 Juni 2023, di Smesco.
Dengan harapan potensi Pariwisata Fakfak makin di kenal di tingkat Nasional dan internasional dan juga tidak kalah menarik untuk menjadi pilihan tujuan wisata.
Selama ajang GWN berlangsung stand Fakfak dikunjungi sekitar 306 berdasarkan yang tercatat termasuk Deputi Pemasaran Kemenparekraf yang pertama mencatatkan namanya pada buku tamu dan banyak juga yang tidak sempat tercatat.
Kepada media ini, Senin (12/06/2023) pagi, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Fakfak, Costantinus Nimbitkidit Berharap ajang ini dapat memberi manfaat untuk pengembangan pariwisata Fakfak dan juga berkomitmen untuk lebih sering mengikuti ajang serupa sehingga mempercepat peningkatan ekonomi di Fakfak melalui Pariwisata.
Selain itu juga, Ucapan terimakasih juga disampaikan oleh Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Fakfak, Muhammad Ilham Nurdin, S.STP, M.Si kepada seluruh pihak yang berperan diantaranya Konservasi Indonesia, HPI Fakfak, dan berbagai komunitas serta masyarakat yang berperan penting dalam upaya mengembangkan potensi budaya, ekonomi kreatif dan pariwisata. (EM/AZT)
