Menu

Mode Gelap
Kado Akhir Juni, 24 Anggota Polres Fakfak Terima Kenaikan Pangkat Aula Distrik Pariwari Fakfak Sangat Memprihatinkan, Pemerintah Siap Bertindak Cepat KSOP Fakfak Awasi Perpanjangan Sertifikat Keselamatan Kapal KM Usaha Baru Fakfak Barat Bersiap Hadirkan Dapur MBG, Perkuat Layanan hingga Pelosok Kampung Kampung Kiat Rampungkan Pembentukan Koperasi Merah Putih, Siap Gerakkan Ekonomi Warga Bomberay Siap Go Nasional: Dinas Perkebunan dan BPOM Dorong Legalitas Minyak Kayu Putih Asli Fakfak

Opini

Idealisme Mahasiswa

badge-check


					Idealisme Mahasiswa Perbesar

Oleh : Ismail Weripang

Negarawan Muda

Embaranmedia.com, Fakfak Senin (12/10/2020) – Menjaga marwah idealisme Mahasiwa yang turun kejalan melakukan aksi demonstrasi beberapa hari terakhir memang menjadi viral.  Kita harus maklum, ketika ada yang menganggap kehidupan mahasiswa di kampus-kampus perguruan tinggi mengakibatkan terelenasi didalam menara gading atau sangkar filsuf tidak berkooptasi atau terafiliasi oleh elit kekuatan politik.  Itu mungkin benar. 

Apalagi terkait UU Omnibus Law yang sorot akan kepentingan kapitalis.  Tapi justru karena itulah mereka merasa dekat dengan rakyat, dan senantiasa menyeru untuk mengingatkan pentingnya moralitas yang bersumber dari kepentingan rakyat.  Merekalah satu-satu kekuatan kalau mau dibilang secara konsisten berada di depan  rakyat dalam segala kondisi dan mampu berhadapan dengan arogansi kekuasaan. Suatu kekuatan moral yang ironisnya berbanding terbalik dengan partai politik yang seringkali plin-plan dalam memperjuangkan kepentingan rakyat. 

mahasiswa memiliki banyak potensi untuk mengawal aspirasi rakyat dan berani kritis tanpa beban kepada penguasa.  Hal ini dibuktikan berdasarkan sejarah panjang beradaban bangsa Indonesia.  Reformasi 1998 merupakan bukti bahwa mahasiswa adalah aktor-aktor utama di balik runtuhnya Rezim Otoriter yang di pimpin oleh Soeharto.  Maka tak heran mereka berani berhadapan langsung dengan aparat TNI-POLRI walaupun nyawa adalah taruhannya.  Praduga bahwa,  dalam kalangan kita semata-mata menemukan transforman sosial berupa lebel-lebel amarah, sebenarnya harus di imbangi oleh kenyataan pula, bahwa dalam golongan mahasiswa inilah terdapat pahlawan-pahlawan masa damai yang dalam kegiatan pengabdiannya terutama di dorong oleh aspirasi-aspirasi murni   dan semangat yang ikhlas. 

Golongan ini bukan saja haus edukasi,  akan tetapi berhasrat sekali untuk meneruskan dan menerapkan segera hasil edukasinya itu,  sehingga pada gilirannya mereka itu sendiri berfungsi sebagai edukator-edukator dengan caranya yang khas.  Tidaklah keliru kalau mereka menjadi tumpuan kepentingan rakyat yang terabaikan oleh sistem kekuasaan. Karena mereka di anggap mempunyai tiga fungsi: belajar,  aksi sosio-kultur dan perjuangan politik.  Oleh sebab itu,  tak heran mereka terus aktif dalam berbagai bidang.  Tak terkecuali perjuangan aspirasi buruh dan rakyat terkait uu omnibus law yang lagi hangat di perbincangkan ditengah publik. (**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Serangan AS ke Iran Ancam perdamaian Dunia

22 Juni 2025 - 19:02

Fakfak Butuh Prioritas: Bukan Kendaraan Dinas Yang Berlebihan

1 Mei 2025 - 19:01

Mengelola Dana OTSUS Papua Jangan Macam Menggarami Air Laut

27 April 2025 - 17:08

Persoalan Honorer Non Data Base di Fakfak, Samad Rumalolas Minta Pemda Segera Cari Solusi

22 April 2025 - 10:03

Samad Rumalolas Soroti Marak Terjadi Kenakalan Pelajar di Fakfak: Minta Pemda Fakfak Efektifkan Perda Miras

19 April 2025 - 13:17

Trending di Opini
WhatsApp
error: