Sumpah Pemuda : Indonesia Adalah Rumah Kita

- Jurnalis

Rabu, 28 Oktober 2020 - 00:24 WIT

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Moh Ali Sagara, Skm

Ketua KNPI Distrik Teluk Patipi

Embaranmedia.com, Fakfak – Gerakan Nasionalisme ini kemudian melatarbelakangi KONGRES PEMUDA Tahun 1928 yg melahirkan Sumpah Pemuda. Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa. Sumpah pemuda ini berhasil merekatkan dan menkosulidasikan seluruh kekuatan pemuda Indonesia yg tadinya terkotak-kotak atas nama primordialisme kedaerahan. Jadi, Indonesia sebagai sebuah bangsa lahir pada tahun 1928 ketika para pemuda Indonesia yg terdiri dari Pemuda Sumatera, Pemuda Jawa, Pemuda Pasundan, Pemuda Minahasa, Pemuda Ambon dll. Sepakat untuk “menghilangkan dasar insularisme, propinsialisme dan di tukar dengan cita-cita Kesatuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tanpa sumpah pemuda ini sulit di bayangkan Indonesia yang terdiri dari 13.667 pulau, 300 bahasa daerah, Kira-kira 100 kelompok etnis, penganut agama-agama dunia (Islam, Kristen Katolik, Protestan, Hindu, budha dan Konghucu) dapat bersatu. Di bandingkan dgn sejarah bangsa lain di dunia Indonesia ada sebuah bangsa yg unik yg dapat bertahan sebagai sebuah Negara Kesatuan Republik Indonesia hingga saat ini.

Maka di tengah ancaman disintegras bangsa yang sedang kita hadapi saat ini. Berkaitan dengan masalah-masalah politik di Papua, Aceh, Maluku, Poso, dll. Yang perlu di revitalisasi adalah sumpah pemuda ini. Kita boleh orang jawa, tpi kita Indonesia, kita boleh orang Papua kita Indonesia, kita boleh orang ambon tapi kita Indonesia tanah air beta, dll. Papua bukan tanah darah tumpah tetapi Indonesia adalah tanah tumpah darah.

Oleh karena itu, kami sadar akan pentingnya sebuah nilai perjuangan kaum muda saat itu, maka KNPI Distrik Teluk Patipi bersama Pemuda dan Warga Distrik Teluk Patipi melakukan Ziarah dan Tabur Bunga di Tempat Pembantaian Tentara Jepang Pada saat Perang Dunia Kedua serta doa bersama utk mengenang jasa arwah parah pahlawan yg mendahului kita.

Saya mengajak kaum muda utk selalu menjunjung tinggi nilai-nilai nasionalisme, untuk membela Nusa dan Bangsa Negara Kesatuan Republika Indonesia. MERDEKA… MERDEKA…!!. (**)

Berita Terkait

Tahun Baru Semangat Jejak Langkah Baru
Berlomba dalam Kebaikan: Kiat Meraih Kesuksesan Dunia dan Akhirat
Catatan Pembelajaran Politik Pilkada Fakfak 2024
Mengapa Ten Hag tidak dipecat lebih awal ?
SK PC PMII Kota Ambon di Manipulasi Demi Hasrat Kekuasaan
PC PMII Kota Ambon di Ambang Kehancuran
Bagaimana Pemuda Menyikapi Pilkada 2024 ?
Krisis Kepemimpinan di HMI Cabang Fakfak: Hambatan dalam Pengkaderan dan Masalah Lainnya
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 1 Januari 2025 - 19:08 WIT

Tahun Baru Semangat Jejak Langkah Baru

Jumat, 6 Desember 2024 - 09:33 WIT

Berlomba dalam Kebaikan: Kiat Meraih Kesuksesan Dunia dan Akhirat

Kamis, 14 November 2024 - 14:42 WIT

Catatan Pembelajaran Politik Pilkada Fakfak 2024

Rabu, 6 November 2024 - 18:55 WIT

Mengapa Ten Hag tidak dipecat lebih awal ?

Senin, 21 Oktober 2024 - 19:42 WIT

SK PC PMII Kota Ambon di Manipulasi Demi Hasrat Kekuasaan

Berita Terbaru

Konseling & Rohani

Meraih Salat yang Khusyuk dengan Empat Langkah Praktis ini

Rabu, 15 Jan 2025 - 16:32 WIT

Hadapi Sengketa Pilkada 2024 di MK, KPU Fakfak Tunjuk Kantor Hukum Pieter Ell, (Foto: EM/ Istimewa).

KPU Kabupaten Fakfak

Hadapi Sengketa Pilkada 2024 di MK, KPU Fakfak Tunjuk Kantor Hukum Pieter Ell

Rabu, 15 Jan 2025 - 16:27 WIT

error: