Menu

Mode Gelap
Samad Rumalolas Soroti Marak Terjadi Kenakalan Pelajar di Fakfak: Minta Pemda Fakfak Efektifkan Perda Miras Bupati Samaun Dahlan: Pemkab Fakfak Bakal Siapkan Sentra Kuliner Untuk Dukung UMKM Perempuan Peringati Hari Kartini, Bupati Fakfak Resmi Buka Pameran Kuliner dan Perlombaan: Beri Apresiasi Kepada JP2F 1.204 Personil Polda Papua Barat & Polda PBD Jajaran Amankan Ibadah Jumat Agung Perayaan Paskah 2025 Pendiri JP2F, Saleh Siknun: Pentingnya Keterlibatan Perempuan Untuk Bangun Fakfak dengan Tagline Perubahan Melalui Sistem Online, 169 Peserta Calon Paskibraka Fakfak Ikut Rangkaian Tahapan Seleksi

Opini

Catatan Pembelajaran Politik Pilkada Fakfak 2024

badge-check


					Dr. Ronald Helweldery, M.Si. Perbesar

Dr. Ronald Helweldery, M.Si.

Oleh: Dr. Ronald Helweldery, M.Si.

Akademisi

EMBARANMEDIA.COM – Semua pihak, yaitu baik pemerintah, instansi penyelenggara pilkada, para pihak paslon maupun masyarakat wajib memberi diri belajar menghormati proses hukum yang sdg berlangsung sesuai undang-undang sehingga tdk ada kesewenang-wenangan dlm jabatan dan otoritas publik terutama dlm konteks penyelenggaraan pilkada.

Mari kita semua belajar bersama dengan kerendahan hati dan kejujuran serta adil dalam membangun tatanan demokrasi dan budaya politik yang merangkul semua dalam spirit kebersamaan.

Bangun kontestasi yang sehat agar masyarakat dapat menentukan pilihan dan dukungan juga secara tepat sesuai pertimbangan akal dan nurani mereka.

Fakfak adalah satu-satunya negeri yang dalam sejarah sosialnya telah meletakkan prinsip dan cita-cita hidup “cinta damai, pelihara damai” dengan semboyan “idu-idu maninina jojouw.”

Idu-idu maninina jojouw bukan sekedar semboyan yang baru ditemukan dan kemudian dipasang krn indah dan enak didengar atau diucapkan.

Idu-idu manina jojouw adalah komitmen masyarakat lokal untuk menghentikan semua pola hidup lama yang penuh dengan perseteruan, saling curiga, saling serang dan perang selama sekian ratus tahun dan membangun jalan hidup baru atas dasar saling merangkul, memangku dan melindungi (idu-idu maninina) atas dasar kecintaan akan damai.

Dan ini diikrarkan dan diikat dalam ritual sumpah, antara lain dalam peristiwa “warpaq thumber” (Batu Sumpah).

Situs Warqpaq Thumber ini masih ada di salah satu lahan di gunung wilayah simpang tiga kayuni — situs ini saya usulkan untuk dijadikan salah satu saksi sejarah sosial mbaham matta.

Pesannya untuk kita semua, hidup damai ini sudah diikrarkan dengan sumpah membangun hidup baru bersama di negeri ini, mari kita renungkan dan hayati kembali warisan komitmen para leluhur kita ini.

Jangan ada yang bermain-main dengan sumpah sosio-kultural historis ini. Jangan ada yang merusak hakikat sumpah sejati ini. belajar bangun hidup bersumber dari keraifan lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Samad Rumalolas Soroti Marak Terjadi Kenakalan Pelajar di Fakfak: Minta Pemda Fakfak Efektifkan Perda Miras

19 April 2025 - 13:17

Akademisi Soroti Optimalisasi Fasilitas Transportasi di Bandara Siboru: Minta Peran Serius Pemda Fakfak

15 April 2025 - 10:28

Militer Islam Penjaga Agama, Negara, dan Umat

23 Maret 2025 - 14:27

Krisis Moral Guru dalam Sistem Sekuler, Urgensi Solusi Islam

20 Maret 2025 - 09:37

Tahun Baru Semangat Jejak Langkah Baru

1 Januari 2025 - 19:08

Trending di Opini
WhatsApp
error: